“Hidup adalah pilihan”, kata-kata itu
sudah tidak asing lagi kita dengar dalam keseharian kita. Dalam hidup, kita
dihadapkan dengan berbagai pilihan yang ada. Pilihan itu ada yang baik dan ada
pula tidak baik untuk kita. Pilihan dalam hidup seperti dua sisi mata koin, setiap
sisinya berbeda dan saling bertolak belakang. Setiap pilihan tersebut memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing, tidak hanya memiliki sisi positifnya saja tetapi juga
memiliki sisi negatifnya. Semua itu tergantung kita dalam menyikapi
pilihan-pilihan tersebut.
Ketika kita dihadapkan dengan
pilihan-pilihan tersebut, kita harus bijak dalam menentukan mana yang akan kita
pilih dan yang terbaik untuk kita. Jangan dikemudian hari kita menyesal dengan
pilihan tersebut. Pilihan itu akan kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari,
diantaranya pilihan dalam hal cinta, pilihan dalam persahabatan, pilihan dalam
pendidikan, pilihan dalam keluarga dan dalam berpakaian pun kita juga menemukan
pilihan-pilihan itu.
Cara pandang kita terhadap sesuatu juga
tergantung pilihan kita. Ketika kita berkenalan dengan seseorang, kita bisa
memilih untuk melihat sisi positifnya atau melihat dari sisi negatifnya.
Seperti halnya saat kita melihat sebuah gelas yang terisi setengah, kita memiliki
pilihan bagaimana kita melihatnya. Apakah kita melihatnya sebagai sebuah gelas
yang setengah berisi ataukah setengah kosong. Jika kita cukup optimis, kita
akan melihat gelas tersebut setengah berisi, tapi sebaliknya, jika kita begitu
pesimis, kita akan melihat gelas tersebut adalah gelas yang setengah kosong.
Begitu juga jika dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan yang ada dalam
keseharian kita.
Dalam menentukan pilihan kita harus
memikirkan secara matang baik dan buruknya sebuah pilihan yang akan kita pilih.
Kita harus bisa berspekulasi, dan terkadang pilihan yang sudah kita pilih itu
belum tentu baik untuk kita, sehingga kita masuk kedalam keadaan yang tidak
menyenangkan. Tapi itu bukanlah akhir dari segalanya, karena inilah hidup.
Hidup adalah pilihan dan kita harus berani menghadapi segala kemungkinan dalam
hidup ini. Jadi, bijaklah dalam menentukan pilihan untuk meminimalkan
kemungkinan-kemungkinan terburuk yang kita temui setelah memilih pilihan
tersebut.
Dengan pilihan-pilihan tersebut, Tuhan mengajarkan
kita kalau hidup ini akan menghadapi berbagai pilihan. Diajarkan semenjak kita berada dalam
kandungan sampai kita remaja, dewasa, bahkan sampai tua. Di dalam kandungan,
kita harus sudah menerima pilihan kalau kita berada di rahim ibu kita bukan di
rahim ibu yang lainnya. Dan saat dewasa pun kita dihadapkan denngan pilihan
bagaimana bersikap. Akankah kita bersikap baik dan menjadi pribadi yang
menyenangkan, ataukah bersikap buruk dan menjadi pribadi yang tidak disukai
orang lain. Dan kemudian selama hidup, kita akan terus dihadapkan dengan
pilihan-pilihan yang ada. Karena memang hidup adalah sebuah pilihan.
Tuhan memang bijaksana, karena telah
mengajarkan manusia tentang keharusan dalam menentukan pilihan, karena
keharusan dalam menentukan pilihan tersebut adalah salah satu bentuk cara
manusia dalam menghadapi dan menyongsong masa depannya. Sehingga terbentuk
kepribadian, jati diri manusia tersebut serta cara pandangnya dalam menghadapi
kehidupan ini. Dan dari pilihan-pilihan tersebut membuat kita belajar dari
kesalahan-kesalahan yang dibuat akibat sebuah pilihan. Dan kita pun mempunyai
banyak pengalaman tentang sebuah resiko yang mereka dapatkan dari sebuah
pilihan. Kita akan banyak mengungkap makna dibalik pilihan-pilihan tersebut,
sehingga membentuk pribadi yang kuat, mempunyai prinsip, tegar dalam menghadapi
persoalan, semakin jitu dalam menentukan sikap, dan semakin berani dalam
mengahadapi persoalan hidup yang semakin rumit.
Sebagai penutup, saya mengutip sebuah
kata yang cukup populer kita dengar, “Sukses adalah rangkaian kebijaksanaan
dalam hidup dan perbuatan. Dan sukses adalah keberanian untuk memilih dan
menjalankan pilihan tersebut.” Maka , bersikap bijaklah dalam menghadapi
pilihan-pilihan yang ada, karena hidup adalah pilihan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar